Workshop Desain di MAN 1 Karanganyar

Galih Setiawan Nurohim
4 min readNov 29, 2024

--

Jumat, 15 November 2024

Hari ini membawa saya pada perjalanan yang sedikit berbeda dari keseharian saya sebagai dosen di bidang AI, web programming, marketing, dan pengembangan aplikasi. Undangan dari MAN 1 Karanganyar untuk menjadi narasumber dalam workshop bertajuk “Mengubah Foto Menjadi Desain 3D untuk Cetak Sablon Kaos” membuat saya mengingat kembali salah satu babak penting dalam hidup saya — masa-masa bekerja di industri televisi sebagai desainer grafis.

Lima tahun lalu, desain multimedia adalah dunia saya. Saya bertanggung jawab untuk menciptakan elemen visual dalam program televisi, mulai dari animasi, grafis 3D, hingga tata letak kreatif untuk mendukung produksi acara. Pengalaman itu membentuk banyak hal dalam hidup saya, terutama cara saya memandang seni, teknologi, dan kreativitas.

Hari ini, di MAN 1 Karanganyar, saya kembali menyentuh akar itu, tetapi dengan tambahan perspektif baru — teknologi AI yang kini menjadi bagian besar dari pekerjaan saya.

Sebuah Madrasah yang Berbeda

Ketika mendengar bahwa MAN 1 Karanganyar memiliki jurusan multimedia, saya langsung penasaran. Biasanya, jurusan ini lebih umum ditemukan di SMK. Namun, di sinilah letak keunikan madrasah ini. Mereka tidak hanya fokus pada pendidikan berbasis agama, tetapi juga membuka pintu bagi siswa-siswinya untuk menguasai teknologi modern seperti desain grafis dan animasi.

Melihat siswa-siswa madrasah yang antusias belajar teknologi kreatif membuat saya semakin bersemangat untuk berbagi. Jurusan multimedia ini adalah bukti nyata bahwa inovasi bisa tumbuh di mana saja, tidak terbatas pada institusi besar atau metropolitan.

Workshop: Dari Foto hingga Desain 3D

Workshop hari ini menggabungkan teknologi AI dengan kreativitas manusia untuk menciptakan desain multimedia secara cepat dan efisien. Saya memulai dengan berbagi pengalaman saya di industri televisi, bagaimana desain multimedia dapat menjadi alat komunikasi yang kuat, dan bagaimana teknologi terus berkembang hingga membuat proses kreatif menjadi lebih mudah.

Kami memanfaatkan beberapa AI tools selama workshop, di antaranya:

  1. Microsoft Copilot untuk otomatisasi pembuatan template dan elemen desain.
  2. ChatGPT untuk brainstorming ide kreatif dan mencari inspirasi desain.
  3. Remaker AI untuk mengubah foto menjadi model 3D secara instan.
  4. Canva untuk menyempurnakan desain akhir dengan elemen grafis yang intuitif.

Saya menjelaskan bagaimana AI bukan hanya alat, tetapi mitra dalam eksplorasi kreatif. Sebagai contoh, kami memulai dengan mengambil foto sederhana, seperti bunga atau buku, lalu mengunggahnya ke Remaker AI untuk diolah menjadi desain 3D. Dalam hitungan detik, foto itu berubah menjadi model 3D yang siap digunakan untuk sablon kaos.

Praktik Langsung: Teknologi dalam Genggaman

Sesi praktik langsung menjadi puncak keseruan workshop. Para peserta diajak untuk:

  1. Memotret objek sederhana.
  2. Mengolah foto tersebut menggunakan Remaker AI untuk membuat desain 3D.
  3. Menambahkan elemen seperti teks atau pola menggunakan Microsoft Copilot.
  4. Menyempurnakan hasil akhir di Canva, memastikan desain siap untuk dicetak.

Antusiasme para siswa luar biasa. Ada yang membuat desain bertema alam, ada juga yang berkreasi dengan pola geometris futuristik. Bahkan, beberapa siswa berhasil menciptakan desain unik yang langsung mendapatkan apresiasi dari teman-temannya.

Salah satu siswa bertanya dengan penuh rasa ingin tahu, “Pak, apakah dulu saat bekerja di televisi, Anda menggunakan teknologi seperti ini?” Saya tersenyum dan menjelaskan, “Lima tahun lalu, teknologi seperti ini belum ada. Kami bekerja manual, menghabiskan berjam-jam untuk membuat apa yang sekarang bisa diselesaikan dalam hitungan menit dengan AI.”

Kuncinya sih ada di prompt ini dalam penyampaian saya di MAN 1 Karanganyar

4D caricature of Asian millvery realistic, high contrast, high color effect, 8K, detailed, focus on wearing a headscarf, hijab, and full photo”

Refleksi: Kreativitas dan Teknologi

Pengalaman ini mengingatkan saya bahwa teknologi bukanlah ancaman, melainkan alat untuk memperluas batasan kreativitas. Ketika seorang siswa bertanya, “Pak, apakah AI akan menggantikan pekerjaan manusia?” saya menjawab dengan tegas, “AI tidak akan menggantikan manusia. AI adalah alat untuk membantu kita bekerja lebih cerdas dan kreatif. Dengan AI, kita bisa fokus pada ide-ide besar, bukan hanya teknis.”

Saya juga menekankan bahwa keunikan MAN 1 Karanganyar, dengan integrasi teknologi dan pendidikan agama, adalah kekuatan mereka. Tidak banyak madrasah yang berani menawarkan jurusan seperti multimedia, tetapi di sinilah peluang besar mereka untuk menghasilkan lulusan yang unik dan siap menghadapi dunia modern.

Sebuah Pengalaman Berharga

Hari ini adalah hari yang mengingatkan saya pada alasan mengapa saya mencintai dunia pendidikan. Teknologi mungkin telah membawa saya menjauh dari desain grafis ke dunia AI, tetapi passion untuk menciptakan dan berbagi pengetahuan tetap sama.

Saya pulang dengan penuh rasa syukur dan inspirasi. Siswa-siswi MAN 1 Karanganyar telah menunjukkan bahwa dengan semangat belajar dan kreativitas, siapa pun bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Workshop ini bukan hanya tentang berbagi ilmu, tetapi juga tentang menghidupkan kembali semangat desain yang pernah menjadi bagian penting dari hidup saya. dan ternyata ada live nya juga di youtube channelnya MAN 1 Karanganyar

https://www.youtube.com/watch?v=l51MbHF1bNg&t=957s

Galih Setiawan N

--

--

Galih Setiawan Nurohim
Galih Setiawan Nurohim

No responses yet